Release Date | : | November 8, 2017 |
File Size | : | 0.36 MB |
Abstract
NTP Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2017, mencapai angka 103,03 mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen dibanding indeks bulan sebelumnya yang tercatat 102,87. NTP Subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 102,97; NTP Subsektor Hortikultura 101,80; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 121,90; NTP Subsektor Peternakan 92,72; dan NTP Subsektor Perikanan 102,09. Kenaikan indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan oleh naiknya NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,51 persen, tanaman hortikultura 0,62 persen , dan perikanan sebesar 0,52. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 1,29 persen, dan subsektor peternakan juga turun 0,68 persen.Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2017 secara umum mencapai 132,54 atau mengalami deflasi sebesar 0,67 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 133,44. 33 provinsi yang dihitung angka NTPnya pada bulan September 2017 terdapat 24 provinsi mengalami kenaikan, sedangkan 9 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Sumatera Selatan sebesar 2,16 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,95 persen.Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Daerah Istimewa Yogyakarta bulan September 2017 sebesar 112,50 atau turun sebesar 0,41 persen dibanding Bulan Agustus 2017 sebesar 112,96.